Setelah berbulan-bulan ninggalin kegiatan nulis di blog untuk fokus Ujian Nasional, akhirnyaa Nanda kambeekk \ (≥3≤) /
Setelah UN selesai, hal pertama yang PASTI Nanda lakuin adalah nonton anime! Btw Nanda udah liat Shingeki no Kyojin season 2. Masih ongoing kok. Bagus banget! Tapi satu yang Nanda sesali adalah jumlah episodenya. Cuma ada 12 episod〒_〒 Malah curhat /plak
Selain itu, Nanda habis nonton salah satu dorama yang baaguus banget. Judulnya Flying Colours. Oke, kali ini Nanda mau ngereview film ini...
*spoiler bertebaran dimana-mana
Film ini mengisahkan tentang perjuangan seorang guru tutor, namanya Tsubota-sensei. Suatu hari, Tsubota-sensei bertemu dengan peserta tutor bernama Sayaka Kudo. Sayaka Kudo ini tipikal cewek nakal, gapernah dengerin guru, gapernah mengikuti pelajaran, selalu asik sama temen-temennya, dan sebagainya. Sayaka mengikuti tutor karena ibunya ingin ia masuk ke universitas. Tsubota-sensei menyarankan Sayaka masuk ke Keio, salah satu universitas top di Jepang.
Memang sulit untuk Sayaka bisa masuk ke Keio, karena gadis ini sama sekali ga ngerti apa-apa. Dia harus mengulang pelajaran SD, SMP, dan SMA. Bahkan parahnya, dia gatau peta Jepang dan arah mata angin /slap
Tapi, Tsubota-sensei selalu berpikir positif dan memotivasi Sayaka untuk belajar. Ia yakin Sayaka bisa masuk ke Keio. Dimana ada kemauan, di sana pasti ada jalan.
Sayaka akhirnya mau untuk belajar. Pagi, siang, dan malam ia selalu belajar. Akan tetapi, tetap saja ia gagal dalam ujian. Bahkan salah satu gurunya pun selalu mengejeknya dan menganggap kalau Sayaka tidak akan mampu masuk ke Keio. Ia sampai bertaruh kalau Sayaka mampu diterima di Keio, ia akan telanjang keliling sekolah.
Tidak hanya itu, guru Sayaka (gaena banget, Nanda lupa namanya aishh) menemui Tsubota-sensei dan menyuruhnya untuk berhenti menyemangati Sayaka. Tapi, Tsubota-sensei tidak pernah menyerah. Ia selalu berjuang dan melakukan yang terbaik untuk membantu Sayaka.
Ayah Sayaka yang selalu membela adiknya, Ryuta, yang harus menjadi pemail baseball pro, merasa tidak yakin akan keinginan Sayaka. Ibu yang akhirnya harus bekerja dan mencari hutang untuk membayar tutor Sayaka. Semua ia lakukan karena ayah tidak pernah mempedulikan Sayaka.
Sayaka hampir putus asa. Ia merasa semua yang ia lakukan tidak ada hasilnya. Semua ujiannya tetap saja mendapat E. Walaupun Tsubota-sensei sudah membimbingnya dengan baik dengan menemukan metode belajar yang tepat untuk Sayaka, Sayaka tetap ingin berhenti. Akhirnya Sayaka tidak pernah datang ke tempat tutor lagi.
Selain itu, ayah dan ibunya bertengkar hebat di rumah. Ryuta yang merasa lelah akibat tekanan ayah mulai terjerumus ke pergaulan bebas dan mabuk-mabukan. Ryuta kabur dan Sayaka mengejarnya. Pada saat itu ia tahu apa saja yang dilakukan oleh adiknya. Teman-temannya, juga pergaulannya.
Sayaka mengajaknya pulang. Ryuta yang masih emosi menghinanya dan impian Sayaka untuk ke Keio. Sayaka menjadi terpukul. Tapi, ia juga kembali tergugah untuk menyusun kembali impiannya ke Keio. Ia kembali ke tutor Tsubota-sensei.
Ia mengalami peningkatan. Pada saat try out, ia mendapat C. Kesempatan masuk ke Keio sebesar 50% untuknya! Orang tuanya bangga. Ayahnya ikut bangga pada Sayaka. Sayaka, yang awalnya merupakan beban keluarga, akhirnya dapat menjadi harapan keluarga.
Hari H pun tiba. Tes masuk perguruan tinggi. Sayaka berangkat diantar oleh ayahnya. Ia lulus tes pertama. Sebuah hal yang membakar semangatnya untuk maju.
Sebelum tes kedua, ia menemui Tsubota-sensei dan memintanya menandatangani kamusnya untuk jimat. Tsubota-sensei memberinya kopi kaleng yang ia simpan sampai tes kedua berlangsung.
Beberapa saat sebelum tes, ia meminum kopi kaleng yang diberikan oleh Tsubota-sensei. Dan itu membuat perutnya sakit saat tes. Ia takut. Sangat takut, apabila ia tidak bisa maksimal menjalankan tes tersebut.
Akhirnya pengumuman pun tiba. Sayaka melihat pengumuman di website universitas dan ia dinyatakan tidak lulus. Tsubota-sensei mengatakan, kalau ia harus menunggu sampai pengumuman resminya. Sayaka lemah pada teks cerita pendek, ia tidak bisa masuk ke jurusan sastra. Tapi akhirnya, ia diterima di Keio untuk jurusan lain (Nanda lupa lagi jurusan apa aisshh). Itulah Sayaka, yang awalnya menjadi sumber masalah, kini bisa menemukan masa depannya yang cerahノ(・ω・)ノ
Oke gitu aja reviewnya, tq.
Setelah UN selesai, hal pertama yang PASTI Nanda lakuin adalah nonton anime! Btw Nanda udah liat Shingeki no Kyojin season 2. Masih ongoing kok. Bagus banget! Tapi satu yang Nanda sesali adalah jumlah episodenya. Cuma ada 12 episod〒_〒 Malah curhat /plak
Selain itu, Nanda habis nonton salah satu dorama yang baaguus banget. Judulnya Flying Colours. Oke, kali ini Nanda mau ngereview film ini...
*spoiler bertebaran dimana-mana
Film ini mengisahkan tentang perjuangan seorang guru tutor, namanya Tsubota-sensei. Suatu hari, Tsubota-sensei bertemu dengan peserta tutor bernama Sayaka Kudo. Sayaka Kudo ini tipikal cewek nakal, gapernah dengerin guru, gapernah mengikuti pelajaran, selalu asik sama temen-temennya, dan sebagainya. Sayaka mengikuti tutor karena ibunya ingin ia masuk ke universitas. Tsubota-sensei menyarankan Sayaka masuk ke Keio, salah satu universitas top di Jepang.
Memang sulit untuk Sayaka bisa masuk ke Keio, karena gadis ini sama sekali ga ngerti apa-apa. Dia harus mengulang pelajaran SD, SMP, dan SMA. Bahkan parahnya, dia gatau peta Jepang dan arah mata angin /slap
Tapi, Tsubota-sensei selalu berpikir positif dan memotivasi Sayaka untuk belajar. Ia yakin Sayaka bisa masuk ke Keio. Dimana ada kemauan, di sana pasti ada jalan.
Sayaka akhirnya mau untuk belajar. Pagi, siang, dan malam ia selalu belajar. Akan tetapi, tetap saja ia gagal dalam ujian. Bahkan salah satu gurunya pun selalu mengejeknya dan menganggap kalau Sayaka tidak akan mampu masuk ke Keio. Ia sampai bertaruh kalau Sayaka mampu diterima di Keio, ia akan telanjang keliling sekolah.
Tidak hanya itu, guru Sayaka (gaena banget, Nanda lupa namanya aishh) menemui Tsubota-sensei dan menyuruhnya untuk berhenti menyemangati Sayaka. Tapi, Tsubota-sensei tidak pernah menyerah. Ia selalu berjuang dan melakukan yang terbaik untuk membantu Sayaka.
Ayah Sayaka yang selalu membela adiknya, Ryuta, yang harus menjadi pemail baseball pro, merasa tidak yakin akan keinginan Sayaka. Ibu yang akhirnya harus bekerja dan mencari hutang untuk membayar tutor Sayaka. Semua ia lakukan karena ayah tidak pernah mempedulikan Sayaka.
Sayaka hampir putus asa. Ia merasa semua yang ia lakukan tidak ada hasilnya. Semua ujiannya tetap saja mendapat E. Walaupun Tsubota-sensei sudah membimbingnya dengan baik dengan menemukan metode belajar yang tepat untuk Sayaka, Sayaka tetap ingin berhenti. Akhirnya Sayaka tidak pernah datang ke tempat tutor lagi.
Selain itu, ayah dan ibunya bertengkar hebat di rumah. Ryuta yang merasa lelah akibat tekanan ayah mulai terjerumus ke pergaulan bebas dan mabuk-mabukan. Ryuta kabur dan Sayaka mengejarnya. Pada saat itu ia tahu apa saja yang dilakukan oleh adiknya. Teman-temannya, juga pergaulannya.
Sayaka mengajaknya pulang. Ryuta yang masih emosi menghinanya dan impian Sayaka untuk ke Keio. Sayaka menjadi terpukul. Tapi, ia juga kembali tergugah untuk menyusun kembali impiannya ke Keio. Ia kembali ke tutor Tsubota-sensei.
Ia mengalami peningkatan. Pada saat try out, ia mendapat C. Kesempatan masuk ke Keio sebesar 50% untuknya! Orang tuanya bangga. Ayahnya ikut bangga pada Sayaka. Sayaka, yang awalnya merupakan beban keluarga, akhirnya dapat menjadi harapan keluarga.
Hari H pun tiba. Tes masuk perguruan tinggi. Sayaka berangkat diantar oleh ayahnya. Ia lulus tes pertama. Sebuah hal yang membakar semangatnya untuk maju.
Sebelum tes kedua, ia menemui Tsubota-sensei dan memintanya menandatangani kamusnya untuk jimat. Tsubota-sensei memberinya kopi kaleng yang ia simpan sampai tes kedua berlangsung.
Beberapa saat sebelum tes, ia meminum kopi kaleng yang diberikan oleh Tsubota-sensei. Dan itu membuat perutnya sakit saat tes. Ia takut. Sangat takut, apabila ia tidak bisa maksimal menjalankan tes tersebut.
Akhirnya pengumuman pun tiba. Sayaka melihat pengumuman di website universitas dan ia dinyatakan tidak lulus. Tsubota-sensei mengatakan, kalau ia harus menunggu sampai pengumuman resminya. Sayaka lemah pada teks cerita pendek, ia tidak bisa masuk ke jurusan sastra. Tapi akhirnya, ia diterima di Keio untuk jurusan lain (Nanda lupa lagi jurusan apa aisshh). Itulah Sayaka, yang awalnya menjadi sumber masalah, kini bisa menemukan masa depannya yang cerahノ(・ω・)ノ
Oke gitu aja reviewnya, tq.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar